Seperti janji saya pada postingan lalu (dan tertunda terus karena sibuk kegiatan lain...hehe), di postingan kali ini saya akan cerita bagaimana 'pertemuan ke dua dan ketiga' saya dengan beasiswa AAS. Jadi setelah menyelesaikan program S2 di Taiwan, saya kembali ke Banda Aceh dan bekerja di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh. Dari awal mengajar, saya menyadari bahwa sebagai dosen, kita harus terus mengupgrade diri dan kemampuan, salah satunya dengan menuntut ilmu sampai jenjang doktor (S3). Sehingga, rencana kuliah lagi sudah ada di pikiran saya pada saat itu. Ketika sampai di semester terakhir program S2, sebetulnya saya mendapatkan tawaran untuk melanjutkan pendidikan di kampus yang sama, tetapi keinginan saya untuk mencoba belajar ke benua lain dengan alasan bisa sekaligus jalan2 sambil belajar.
Negara yang langsung menjadi pilihan saya adalah Australia. Mungkin karena masih penasaran pada pilihan sebelumnya, pilihan ini langsung ada di pikiran saya ketika memutuskan ingin sekolah lagi. Oh ya, saya memang proses untuk cari supervisor dulu di beberapa kampus, tentunya disesuaikan dengan bidang riset kita ya, pengalaman mencari supervisor sampai akhirnya dapat LoA akan saya share di postingan2 berikutnya ya.. Sambil cari supervisor, panca indera saya juga selalu cari2 info tentang beasiswa. Maklum deh, gak ada uang buat sekolah...jadi harus cari sponsor...😁. Bisa dibilang kalo pada saat itu saya apply ke semua beasiswa yang ada pilihannya ke Australia, termasuk beasiswa LPDP, LPDP BUDI, dan AAS.
Inilah pertemuan kedua saya dengan AAS. Waktu itu saya mendaftar tahun 2016 untuk intake 2017. Tapi ternyata rejeki saya bukan pada pertemuan kedua ini. Melainkan di pertemuan ketiga alias beasiswa 2017 untuk intake 2018. Kalau dirunut2, memang ada perbedaan dari diri saya antara mendaftar di tahun 2016 dan 2017. Saya kurang tahu apakah karena faktor itu saya akhirnya lolos, tapi memang saya merasa lebih mempersiapkan diri ketika mendaftar di tahun 2017. Nanti kita bahas bedanya apa ya...penjelasan dibawah ini adalah seleksi beasiswa nya secara umum dulu.
Seingat saya, pendaftaran AAS dibuka di awal Februari. Informasi untuk beasiswa ini sangat tumpah ruah ada di internet. Mulai dari web Pak Made Arsana yang sangat terkenal untuk pendaftar beasiswa AAS, channel2 youtube awardee (penerima beasiswa) dan alumni beasiswa tersebut, sampai ke blog2 kecil seperti saya ini...😅. Perlu diingat ya...CARI TAHU SENDIRI DULU SEBELUM BERTANYA, karena menurut saya kebanyakan bertanya ke orang akan sangat membingungkan. Jadi lebih baik kita cari tahu informasi dari sumber utama http://www.australiaawardsindonesia.org/content/35/12/how-to-apply?sub=true , atau pun informasi lain dari brosur/pamflet.
Terdapat 2 tahapan (seleksi) yang harus dilalui sebelum dinyatakan lolos beasiswa ini. Pertama, seleksi administrasi dan pertanyaan2 (menuju shortlisted) yang semuanya dilakukan secara online (upload dokumen) dan yang kedua adalah IELTS dan wawancara. Insha allah semua tahapan seleksi akan saya ceritakan di blog ini, tetapi berdasarkan pengalaman saya ya teman2. Mudah2an dapat memberikan gambaran untuk teman2 yang berminat mendaftar beasiswa ini.
Kita masuk ke tahapan pertama ya...
Kuncinya pada saat tahapan pertama ini adalah: 1) UPLOAD DOKUMEN SESUAI KETENTUAN, Jangan ada yang ketinggalan, dan 2) Persiapkan waktu (paling gak 2minggu atau lebih) sebaik2nya untuk mengisi pertanyaan atau menyiapkan dokumen. Kita jelasin satu-satu ya sekarang...
1. Sesuai ketentuan
Karena tahapan pertama ini adalah melihat dokumen dan jawaban pertanyaan, maka dokumen yang diberikan haruslah lengkap dan sesuai yang diminta. Misal, kalau yang diminta ijazah, ya uploadnya ijazah. Kalau diminta legalisirnya, ya upload dokumen legalisirnya. Diminta TOEFL nya misalnya 550, ya kirim 550 atau lebih, jadi kalau masih dapat 530 ya berarti gak bisa. Gimana kalo yang diminta terjemahannya? Berarti harus diterjemahin dulu, di lembaga bahasa atau penerjemah tersumpah. Berarti kesimpulannya gitu ya teman2, upload dokumen sesuai dengan yang diminta.
Dokumen2 ini nantinya akan di verifikasi dengan yang asli apabila kalian lolos beasiswa ini. Jadi (amit2, jangan sampe kayak gini ya) kalian upload dokumen palsu yang sebenarnya gak ada...karena setelah dinyatakan menjadi awardee (penerima beasiswa), maka dokumen asli nya harus dibawa untuk mereka lihat.
Proses seleksinya bisa dibilang ketat juga...karena peminat beasiswa ini ribuan banyaknya (tahun 2017 ada 5300 aplikasi yang masuk), maka pelamar dengan dokumen tidak sesuai/tidak lengkap ya langsung dicoret (tidak lolos). Oh ya, seluruh dokumennya di upload melalui website yang sudah ditentukan (dalam hal ini namanya oasis), jadi pastikan kalian menyiapkan scan setiap dokumen yang diperlukan.
2. Untuk tahapan kedua nya, kita sambung di postingan berikutnya ya! :)
Kalau ada pertanyaan, silakan tinggalkan comment di bawah, mudah2an saya bisa bantu jawab :)
Inilah pertemuan kedua saya dengan AAS. Waktu itu saya mendaftar tahun 2016 untuk intake 2017. Tapi ternyata rejeki saya bukan pada pertemuan kedua ini. Melainkan di pertemuan ketiga alias beasiswa 2017 untuk intake 2018. Kalau dirunut2, memang ada perbedaan dari diri saya antara mendaftar di tahun 2016 dan 2017. Saya kurang tahu apakah karena faktor itu saya akhirnya lolos, tapi memang saya merasa lebih mempersiapkan diri ketika mendaftar di tahun 2017. Nanti kita bahas bedanya apa ya...penjelasan dibawah ini adalah seleksi beasiswa nya secara umum dulu.
Seingat saya, pendaftaran AAS dibuka di awal Februari. Informasi untuk beasiswa ini sangat tumpah ruah ada di internet. Mulai dari web Pak Made Arsana yang sangat terkenal untuk pendaftar beasiswa AAS, channel2 youtube awardee (penerima beasiswa) dan alumni beasiswa tersebut, sampai ke blog2 kecil seperti saya ini...😅. Perlu diingat ya...CARI TAHU SENDIRI DULU SEBELUM BERTANYA, karena menurut saya kebanyakan bertanya ke orang akan sangat membingungkan. Jadi lebih baik kita cari tahu informasi dari sumber utama http://www.australiaawardsindonesia.org/content/35/12/how-to-apply?sub=true , atau pun informasi lain dari brosur/pamflet.
Kita masuk ke tahapan pertama ya...
Kuncinya pada saat tahapan pertama ini adalah: 1) UPLOAD DOKUMEN SESUAI KETENTUAN, Jangan ada yang ketinggalan, dan 2) Persiapkan waktu (paling gak 2minggu atau lebih) sebaik2nya untuk mengisi pertanyaan atau menyiapkan dokumen. Kita jelasin satu-satu ya sekarang...
1. Sesuai ketentuan
Karena tahapan pertama ini adalah melihat dokumen dan jawaban pertanyaan, maka dokumen yang diberikan haruslah lengkap dan sesuai yang diminta. Misal, kalau yang diminta ijazah, ya uploadnya ijazah. Kalau diminta legalisirnya, ya upload dokumen legalisirnya. Diminta TOEFL nya misalnya 550, ya kirim 550 atau lebih, jadi kalau masih dapat 530 ya berarti gak bisa. Gimana kalo yang diminta terjemahannya? Berarti harus diterjemahin dulu, di lembaga bahasa atau penerjemah tersumpah. Berarti kesimpulannya gitu ya teman2, upload dokumen sesuai dengan yang diminta.
Dokumen2 ini nantinya akan di verifikasi dengan yang asli apabila kalian lolos beasiswa ini. Jadi (amit2, jangan sampe kayak gini ya) kalian upload dokumen palsu yang sebenarnya gak ada...karena setelah dinyatakan menjadi awardee (penerima beasiswa), maka dokumen asli nya harus dibawa untuk mereka lihat.
Proses seleksinya bisa dibilang ketat juga...karena peminat beasiswa ini ribuan banyaknya (tahun 2017 ada 5300 aplikasi yang masuk), maka pelamar dengan dokumen tidak sesuai/tidak lengkap ya langsung dicoret (tidak lolos). Oh ya, seluruh dokumennya di upload melalui website yang sudah ditentukan (dalam hal ini namanya oasis), jadi pastikan kalian menyiapkan scan setiap dokumen yang diperlukan.
2. Untuk tahapan kedua nya, kita sambung di postingan berikutnya ya! :)
Kalau ada pertanyaan, silakan tinggalkan comment di bawah, mudah2an saya bisa bantu jawab :)
Share This :
comment 48 komentar
more_vertKak mau tanya dong, kalau di country guide book sama website AAS berbeda informasinya, yang diikuti yang mana ya? Saya sudah email tapi belum dibalas. Saya bingung harus mencantumkan official document atau certified copy document. :(
Jumat, April 06, 2018Halo Indah,
Jumat, April 06, 2018Guide book nya sudah yang terbaru ya? kalo ya, menurut saya ini bisa jadi panduan. Sepengalaman saya, untuk aplikasi tahun kemarin, saya upload certified copy document. Demikian, mudah2an dapat membantu.
Iya kak. Masalahnya di web bilang official tapi di guide book bilang salinan dokumen yang dilegalisir. Kan bingung. :( Terima kasih ya kak :'D
Jumat, April 06, 2018Terimakasih informasinya :)
Minggu, April 08, 2018Anw, saya ingin menanyakan, berhubung di AAS tidak perlu dapat LoA dulu (dan skrg saya sedang menunggu LoA), bagaimana kalau setelah menjadi awardee kita tidak diterima di salah satu university? Karena master yang ingin saya ambil di Aussie tidak terlalu sama dengan S1 saya, walaupun di persyaratannya, jurusan S1 saya termasuk jurusan yang bisa mendaftar. *Pengalaman daftar di negara lain, walaupun jurusan s1 saya ada di persyaratan, nyatanya saya direkomendasikan untuk mengambil master yang sama dengan jurusan s1 saya. Sukses selalu Mba!
sama2 Indah, mudah2an lancar ya!
Minggu, April 08, 2018Hi,
Minggu, April 08, 2018Kenapa tidak diterima? setelah jadi awardee, AAS akan mengadakan kegiatan information day yang dihadiri oleh perwakilan dari kampus2 yang ada di Australia. Jadi, kamu bisa mendapatkan lebih banyak informasi mengenai program yang kamu minati. Jadi, tenang saja...AAS akan memberi panduan pada awardee untuk diterima di salah satu kampus di Australia. Mengenai jurusan, saya pikir pasti ada alasan ya kenapa kamu pilih jurusan yang lain dari S1. Kalau alasannya kuat dan masuk akal, tidak ada salahnya untuk mengambil jurusan tersebut. Selama ini, apa kamu sudah menjelaskan alasan tersebut pada saat mendaftar di negara lain (seperti yg disebutkan di pertanyaan?). Demikian, mudah2an dapat membantu ya.
halo ka, maaf mungkin pertanyaan nya mirip dengan yang diatas. Jadi jika yang diminta adalah ceritified copy, maka tidak bisa memakai yang originalnya ? misalkan apakah bisa memakai scan passport yg asli saja atau harus legalisir copy nya? terimakasih ka , mohon pencerahannya.
Kamis, April 19, 2018Halo juga wafir mulya,
Kamis, April 19, 2018Mengenai bisa atau tidaknya, saya kurang paham karena bukan saya yang menentukan. Sepemahaman saya adalah kita berikan apa yang diminta sebagai syarat, jadi misalnya diminta certified copy maka yang kita berikan juga copy file yang sudah di legalisir. Demikian, mudah2an dapat membantu.
Sepertinya kebijakan dokumen tiap tahun ganti ^^'
Jumat, April 20, 2018Hi Indah,
Jumat, April 20, 2018Menurut saya tidak banyak berganti...hanya (kebanyakan) persepsi setiap orang akan syarat kelengkapan akan berbeda. Untuk saya pribadi, saya upload apa yang diminta di persyaratan. Seperti yang sebelumnya saya share di blog, jika diminta copy certified, maka saya akan upload copy certified. Demikian, mudah2an membantu.
Hai kak, kalo keterangannya itu hanya proof of citizenship artinya kita mengupload yang asli kan kak? Pertanyaan ini terdapat di OASIS
Jumat, April 20, 2018Ohiya kak, apa boles saya minta email unt proof read statemenr purpose?
Hai Indra Kusyanti,
Jumat, April 20, 2018Betul, jika syaratnya seperti itu maka dapat mengupload yang asli, contoh: ktp asli. Demikian, mudah2an dapat membantu.
Halo kak...
Minggu, April 22, 2018Kak saya mau nanya nih, dulu waktu daftarnya online di OASIS? Dan apakah kakak juga dulu melengkapi berkas lagi untuk additional information for online application?
Saya bingung nih kak, OASIS ID itu yang mana yah? Saya sudah submit form application saya di OASIS, tapi harus melengkapi lagi untuk additional information for online application, di australiaawardsindonesia.org.
Di e-mail saya tidak dijelaskan yang mana OASIS ID, cuma ada “Your Application (AAS1916xxx)”. Apakah itu OASIS ID saya kak?
Mohon infonya, thanks.
Halo juga,
Minggu, April 22, 2018Betul, saya juga dulu melengkapi dua isian dari website yang kamu sebutkan dua2nya diatas. Oasis ID itu id ketika membuka akun oasis, dan sepertinya memang yang AAS19..itu. Seingat saya memang tidak ada nomor lain kan ya selain nomor aplikasi? demikian, mudah2an dapat membantu.
Terima kasih atas infonya kak. Iya benar kak, tidak ada nomor lain lagi selain yg AAS19xxxxx itu. Oya kak, setelah kita melengkapi additional information for online application dan mensubmitnya, apakah kita masih bisa untuk un-submit yang di OASIS?
Minggu, April 22, 2018Seingat saya, kalo kamu sudah submit aplikasi dan ternyata ada yang harus di revisi, kamu harus hapus dulu aplikasi lama dan masukkan kembali yang baru ya? apa benar masih begitu? saran saya, sebelum submit, pastikan dulu bahwa semua jawaban sudah yakin dan tidak ada lagi yang di revisi. Kalau sudah submit, satu usaha sudah dilakukan, dan berharap semoga semua nya lancar. Demikian, mudah2an membantu.
Minggu, April 22, 2018Sebelumnya, makasih banget Kak buat informasinya. Saya tertarik dengan AAS dan ingin melaniutkan studi program Master of Translation and Interpreting Studies di Monash University. Tapi seertinya program tsb tidak masuk di priority fields of study. Maksudnya, bisa sih kalau disinggung-singgungin sama education, misalnya, karena membantu perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan diterbitkan di jurnal internasional atau disampaikan di seminar internasional. Tapi penerjemahan kan lebih ke apikatifnya, bukan proses belajar mengajar. Gimana ya baiknya Kak, tetep ngotot daftar atau gimana? Mohin masukannya Kak :)
Rabu, Mei 23, 2018Halo,
Rabu, Mei 23, 2018Kenapa tidak ada hubungannya dengan proses belajar mengajar? padahal di awal kamu sampaikan bahwa itu membantu perkembangan pendidikan. Jadi menurut saya, lebih baik ditentukan dulu ke depannya mau apa..dan punya target apa. Tujuan yang jelas akan membuat kamu lebih mudah mengisi form aplikasi beasiswa nanti. Semoga sukses ya..!
Halo mbak Amel,
Jumat, Januari 11, 2019Saya sudah entah berapa kali daftar AAS dan bahkan tidak pernah lolos shortlist. Hehe. Jadi malu. Yang saya tanyakan terkait research proposal sih karena sy rasa kegagalan sy selalu disini. Minat riset saya tentang parenting yang ini masuk dalam bidang psikologi. Nah itu tidak ada dalam bidang utama aas.sy sudah coba modifikasi dengan tema parenting pada anak disabilitas karena disabilitas masuk dalam bidang utama.sy sudah punya loa dari uni yang punya research group tentang parenting. Apakah research group ini juga menentukan lolos/tidaknya ya? Maksud saya,justru karena bukan riset independen, menjadi tidak lolos (kurang original). Terimakasih mbak
Halo juga!
Jumat, Januari 11, 2019Menarik sekali, rasanya ingin mendengar lebih lanjut tentang penelitian mbak/mas (maaf kalo saya keliru karena hanya lihat foto profil :).
Lolos/belum lolos/tidak lolos memang untuk kebanyakan orang (termasuk saya)jadi rahasia hidup..hehehehe, tapi saya pikir langkah mbak/mas untuk memodifikasi topik penelitian sehingga relevan untuk masuk dalam bidang prioritas dan memiliki kontribusi yang jelas adalah hal yang sudah baik. Sepengalaman saya, project riset atau program apapun yang kita ikuti, akan sangat diperhatikan oleh pihak AAS untuk menambah nilai lebih pada aplikasi kita. LoA bukan syarat beasiswa AAS, jadi tidak ada kaitannya dengan lolos/tidaknya aplikasi. Semangat ya mbak/mas, terus perbaiki aplikasi dan coba lagi, semoga lancar2 dan sukses selalu!
Halo mbak. Saya masih bingung dengan skor IELTS yg diminta. Harus berakah minimal skor persyaratan AAS?
Kamis, Maret 14, 2019Halo juga Gebie,
Kamis, Maret 14, 2019jawabannya sebetulnya bisa di cek di persyaratan untuk AAS. Tiap tahun, selama periode pendaftaran masih dibuka, gebie bisa lihat lengkap di https://www.australiaawardsindonesia.org/content/12/long-term-awards.
Demikian, semoga sukses ya!
Terima kasih, mbak. Saya baru nemu detailnya di handbook.
Sabtu, Maret 16, 2019Oiya, mau tanya lagi mbak. Salah satu persyaratannya yaitu hasil test IELTS yang asli. Kapan kah kita sertakan sertifikat ini mbak? Apakah setelah lolos seleksi atau pada saat mendaftar kita kirim via pos?
Thank you in advance, mbak.
Seingat saya, persyaratan dan aplikasi dilakukan via online dan tidak dengan pos/kurir. Sehingga sertifikat ielts tersebut di scan dan di sertakan pada proses pendaftaran (online). Terima kasih,
Senin, Maret 18, 2019Waah iya, saya sempat bingung soalnya di handbook minta sertifikat asli. Jadi saya berpikir setelah saya upload, setelahnya akan dikirim lg yg asli. Saya sedang persiapan berkas mbak, dan rencana mengambil master by coursework. Saya sudah resign dari pekerjaan. Apakah referee report tetap saya sertakan dua dari akademisi? Atau hanya satu saja?
Senin, Maret 18, 2019Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berbagi, mbak.
Kalau dalam persyaratan tidak ditentukan jumlahnya, maka Gebie bisa masukkan dua2nya. Mohon di cek kembali dalam persyaratan yaa...semoga lancar persiapannya Gebie, dan sukses ke depannya ya! Aamiin
Selasa, Maret 19, 2019Amiinn, terima kasih banyak mbak. Sehat dan sukses selalu.
Rabu, Maret 20, 2019Aamiin...terima kasih kembali, doa yang sama untuk Gebie!
Kamis, Maret 21, 2019Hi mbak, aku lagi hehee..
Rabu, Maret 27, 2019Semoga mbak Amel tidak jenuh menjawab pertanyaan dari kami yang masih memulai utk berjuang.
Ada yang mengganggu pikiran saya, di bagian Document Evidence. Di bagian Required Documents tertulis “Latest Official (certified) post-secondary and tertiary certificates/degrees” dan “Latest Official (certified) post-secondary and tertiary transcripts of results”, apakah ini dokumen yang belum ditranslate? Karna pada bagian Optional tertulis “Official (certified) English translations of post-secondary and tertiary certificates/degrees” dan “Official (certified) English translations of post-secondary and tertiary transcripts of results”. Atau di bagian pertama tsb saya lampirkan keduanya?
Terima kasih mbak..
Hi Gebie,
Kamis, Maret 28, 2019Ini saya ulang pertanyaannya ya..:
a) "Di bagian Required Documents tertulis “Latest Official (certified) post-secondary and tertiary certificates/degrees” dan “Latest Official (certified) post-secondary and tertiary transcripts of results”, apakah ini dokumen yang belum ditranslate?" --> kalau begini yang diminta, menurut saya adalah ijazah dan transkrip asli.
Sedangkan untuk pertanyaan,
b) "pada bagian Optional tertulis “Official (certified) English translations of post-secondary and tertiary certificates/degrees” dan “Official (certified) English translations of post-secondary and tertiary transcripts of results” ---> Berarti ijazah dan transkrip yang telah di translate dan di legalisir. Menurut saya, sertakan saja kedua nya, kan prosesnya online juga...jadi tidak menyulitkan.
Demikian, mudah2an membantu.
Thank you so much, mbak Amel.
Kamis, Maret 28, 2019Allah bless you.
Halo mbak..
Kamis, Juni 04, 2020Saya mau bertanya, apakah kalo belum punya sertifikat bahasa ingggris bisa daftar?
Halo Cynthia,
Jumat, Juni 05, 2020Sertifikat bahasa inggris adalah salah satu syarat yang harus dimiliki jika ingin mendaftar beasiswa AAS. Jadi kalau memang belum ada, sebaiknya dipenuhi dulu ya..Selama pandemi ini, pihak AAI mengeluarkan informasi terkait sertifikat bahasa Inggris. Cek link berikut ini ya...semoga prosesnya lancar ya Cynthia!
https://www.australiaawardsindonesia.org/news/detail/244000011/announcement-from-australia-awards-in-indonesia?fbclid=IwAR0OCAfG2oiuZGwnpnN2wFR3glkBABhpJ2RCYUvLp6FOfYTFolpZIMwQiys
Bu saya berencana untuk apply AAS 2021 ini, bisakan Ibu mengkoreksi essay supporting statement saya. Terimakasih sebelumnya Bu
Jumat, Maret 12, 2021Halo,
Jumat, Maret 12, 2021maaf belum dapat membantu karena kendala waktu. Tapi, semoga artikel terbaru mengenai tips menjawab supporting statement dapat digunakan sebagai panduan dalam menjawab pertanyaan yang ada.Silakan dilihat kembali dan semoga lancar dalam proses beasiswanya!
Halo Bu Amel, pertanyaan saya hampir serupa dengan Kak Gabie. Saya mau melamar untuk beasiswa AAS 2022.
Jumat, Januari 28, 2022Di buku panduan resmi (yang berbahasa Indonesia terbaru tertulis:
"Salinan ijazah perguruan tinggi resmi (yang dilegalisir)"
Sementara di web www.australiaawardsindonesia.org tertulis:
"Official (certified*) post-secondary and tertiary transcripts of results;"
Saya bingung yang dimaksud adalah ijazah universitas atau SMA.
Sementara ijazah Universitas saya akan keluar setelah tanggal pendaftaran berakhir dan hanya memiliki surat keterang lulus dengan gelar.
Halo juga!
Minggu, Januari 30, 2022Yang diperlukan ada copy ijazah yang dilegalisir, baik ijazah S1 (bila melamar untuk S2) dan S2 (bila melamar untuk S3). Untuk persyaratan, sebaiknya dilengkapi sesuai yang diminta ya.. Demikian, mudah2an dapat membantu!
Halo kak, untuk Referee Report ada bagian Personal Detail's di Kolom "Area of Research Interest" maksudnya gimana ya kak ? mohon bantuannya
Senin, Februari 07, 2022Halo juga,
Senin, Februari 07, 2022Kamu bisa isi sesuai dengan bidang studi yang diminati - sesuaikan dengan pilihan kamu di priority development areas atau priority fields of study yang ada di formulir isian. Demikian, mudah2an membantu!
Ada batasan usia ga mbak? Mengingat usia saya mau menginjak kepala 4
Sabtu, Maret 05, 2022Halo Rizky,
Minggu, Maret 06, 2022Tidak ada batasan usia untuk mendaftar beasiswa AAS, jadi Rizky juga bisa mengikuti beasiswa ini. Semoga lancar ya!
Maaf mbak tanya lg. Berkas persyaratan ada akte lahir, id card, ijazah, transkrip, dan SK Pns. Apakah semua harus diterjemahkan (krn dlm bhs indo)? Dan semua jg dilegalisir?
Selasa, Maret 08, 2022Mohon diupdate kembali kelengkapan dokumen yang diminta. Ijazah dan transkrip pastinya harus dilegalisir ya...dan setahu saya untuk tahun ini, dokumen yg diminta dalam bahasa Inggris hanya CV. Selebihnya, bisa menggunakan bahasa Indonesia. Demikian, mudah2an lancar ya!
Selasa, Maret 08, 2022Assalamu'alaykum kak.
Senin, April 25, 2022Izin bertanya, saya berniat mendaftar AAS untuk master by coursework.
Background pendidikan saya S1 Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners (masing-masing ada ijazah dan transkripnya)
di OASIS saya telah upload keduanya (ijazah dan transkrip baik bachelor of nurse maupun pendidikan profesi ners)
namun di additional Form untuk indonesia, kolom upload dokumen ijazah dan transkrip hanya tersedia masing-masing 1 dokumen, jadi saya memutuskan untuk mengupload ijazah dan transkrip bachelor of nurse saya saja.
Apakah tidak masalah?
Furthermore, di Additional form tertulis yang perlu di upload adalah Certified Undergraduate (S1)/Diploma IV Certificate or Transcript, apakah ini yang dimaksud adalah Copy Ijazah dan transkrip yang telah di legalisir?
Terimakasih kak sebelumnya.
Waalaikumussalam Fina,
Senin, April 25, 2022Saya rasa tidak masalah. Kalaupun Fina bisa upload ulang, mungkin Fina bisa satukan ijazah bachelor of nurse dan pendidikan profesi dalam 1 pdf, begitu juga dengan dokumen transkripnya.
Untuk certified dokumen, betul, yang dimaksud adalah copy ijazah dan transkrip yang telah dilegalisir.
Demikian, mudah2an dapat membantu!
Hai kak, maaf sebelumnya mengganggu waktunya. Saya sudah daftar tahun ini tapi gagal. Saya liat lagi, di form pengalaman saya memang tidak memiliki pengalaman di bidang yang mau saya lanjutkan, katakanlah saya di bidang teknik, tapi saya mengisi pengalaman sebagai tutor bahasa inggris. Apakah memang pengalamannya harus yang relevan kak?
Minggu, Oktober 08, 2023Halo juga,
Senin, Oktober 09, 2023Sebaiknya rencana studi kita memang relevan dengan apa yang telah/sedang kita lakukan ya...
Hal tersebut diperlukan agar manfaat dari studi lanjut dapat kita terapkan atau kita kontribusikan ke pekerjaan/institusi kita. Semangat mencoba lagi, semoga berhasil!