Salam!
Menyiapkan proposal penelitian tentunya merupakan hal yang tidak asing asing lagi bagi teman-teman yang ingin mencari supervisor ataupun mendaftar beasiswa, termasuk beasiswa Australia (AAS). Proposal penelitian diperlukan untuk membantu calon supervisor melakukan penilaian terhadap penelitian kita. Misalnya, menilai apakah penelitian kita akan 'cocok' dengan bidang calon supervisor dan terkait support apa yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
Postingan kali ini akan membahas struktur (format) proposal penelitian berdasarkan pengalaman saya. Struktur ini saya gunakan ketika 'berburu' supervisor dan juga untuk keperluan mendaftar beasiswa untuk studi S3 (PhD) di Australia. Saya menggunakan struktur ini setelah melihat banyak contoh (tersedia banyak sekali di Google!) dan berbagai referensi (termasuk pada saat studi S2). Perlu diingat bahwa kondisi ini mungkin saja berbeda karena berbagai alasan, jadi hendaknya artikel ini menjadi referensi (dan bukan acuan utama) dalam pencarian informasi.
Proposal penelitian (riset) untuk mencari supervisor dan mendaftar beasiswa |
Saya memulai untuk menulis proposal penelitian setelah saya benar-benar mengidentifikasi topik penelitian, research gap, dan potensial kontribusi dari penelitian tersebut. Sebagai gambaran, proposal saya memiliki 8 halaman (termasuk reference), memiliki jumlah kata lebih kurang 2300an, spasi 1.5 dengan font Times New Roman ukuran 12. Berikut ini struktur proposal penelitian yang saya gunakan:
1. Introduction yang berisi latar belakang penelitian kita. Bagian ini harus dapat menjawab: Mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan, tujuan penelitian (atau pertanyaan yang akan dijawab pada penelitian), dan kontribusi yang dapat diberikan oleh penelitian kita. Pada bagian ini, kita dapat memulai dari hal yang bersifat umum terlebih dahulu, kemudian hal-hal yang spesifik dan mengerucut (seperti corong).
2. Literature Review & Hipotesis yang ingin diuji (bila ada). Bagian ini berisi landasan teori dari topik yang diambil beserta penelitian terdahulu terkait penelitian kita. Bila ada hipotesis, teman-teman juga dapat menjelaskannya pada bagian ini.
3. Methods berisi penjelasan mengenai cara apa yang akan kita gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian kita. Selain itu, data apa yang akan diambil, cara pengumpulan data, dan analisis juga dijelaskan pada bagian ini.
4. Research Timeline menjelaskan periode (berapa lama) penelitian ini dapat dilakukan. Dengan kata lain, bagian ini berisi tahapan (terkait waktu) penelitian. Misalnya, selama studi PhD 4 tahun: Apa yang dapat kita raih pada 6 bulan pertama, 1 tahun berikutnya, terus sampai masa studi PhD habis.
5. Reference atau yang biasa kita sebut sebagai Daftar Pustaka. Saat itu, proposal penelitian saya menggunakan sekitar 20 referensi dari jurnal-jurnal International bereputasi.
Oh ya, mohon maaf saya tidak dapat membagikan proposal penelitian yang saya buat karena terkait penelitian yang masih terus berkembang atau berubah sesuai bimbingan supervisor. Tapi jangan khawatir, teman-teman dapat dengan mudah mencari referensi dari proposal lain yang dapat ditemukan melalui Google 😀.
Pada beasiswa AAS, beberapa pertanyaan terkait penelitian (contoh: judul penelitian, tujuan, metodologi, dst) memang akan ditemui di form aplikasi. Tapi sayangnya, jawaban kita akan terbatas dengan jumlah karakter ataupun kata. Jadi, proposal penelitian dapat disertakan (di upload) sebagai dokumen tambahan ya..
Semoga postingan ini bermanfaat, semangat dan sehat-sehat selalu! Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan comment di bawah, saya akan jawab secepatnya 😄. Sampai bertemu di postingan berikutnya!
Share This :
comment 12 komentar
more_vertIbu, berarti selain kita isi dioasis, proposal penelitian perlu juga kita upload dalam bentuk seperti yg ibu jelaskan ya? Krna di bagian pas kita pilih kampus juga ada isi semacam kerangka penelitianggtu bu. Yg Ini kita upload dibagian Evidence Document Bukan bu?
Selasa, November 24, 2020Betul sekali. Kalau di form aplikasi, kita terbatas untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, maka pada proposal penelitian kita bisa lebih banyak menjelaskan soal penelitian kita. Seingat saya, saya upload proposal sebagai dokumen tambahan (additional document). Demikian, mudah2an membantu ya!
Rabu, November 25, 2020Selamat siang....salam kenal...mau tanya mba...apakah untuk research proposal yang kita buat harus betul-betul berkaitan dengan salah satu PDA (priority development areas) dari AAS...?
Kamis, Desember 17, 2020Halo Gian, salam kenal kembali! Walaupun tidak harus, tapi saya sarankan untuk berkaitan dengan salah satu PDA. Hal ini juga terkait dengan tujuan sponsor (AAS) memberikan beasiswanya kepada kita. Saya sarankan agar Gian melihat kembali proposal penelitian yang sudah dibuat, saya percaya bahwa (paling tidak) ada satu point yang berkaitan dengan PDA dari AAS. Demikian, mudah2an membantu ya!
Kamis, Desember 17, 2020Selamat siang Bu Amelia.semoga sehat selalu ibu, sy sangat tertarik dengan penjelasan ibu mengenai proposal riset S3. Kebetulan sy juga ada keinginan melanjutkan S3 juga ibu.
Sabtu, Januari 01, 2022saya dari marketing manajemen atau manajemen pemasaran ibu.
Saya ingin bertanya bila untuk penelitian marketing manajemen, ke arah kuantitatif. Bagaimana metodologi dalam penggunaan teknik analisis datanya ibu sebagai daya tarik dan tidak terbilang ketinggalan atau kuno dalam pengaplikasian nya.
Terimakasih.
Salam Bpk/Ibu, salam kenal ya..semoga dipermudah rencana studi lanjutnya. Kebetulan juga bidang ilmu kita sama ya..sama2 di marketing (manajemen).
Minggu, Januari 02, 2022Menurut saya, metodologi hanyalah cara untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Walaupun metodologinya sederhana, tetapi jika efektif dalam membantu kita mencapai tujuan riset, maka tidak ada salahnya digunakan. Selain itu, metodologi yang sederhana ataupun ribet, sama2 memiliki daya tarik dalam membantu kita mencapai tujuan riset. Jadi, tugas kita adalah menyesuaikan cara apa yang efektif digunakan agar pertanyaan atau tujuan riset dapat tercapai.
Demikian, mudah2an dapat membantu!
Aamiin Terimakasih Bu Amelia...
Senin, Januari 03, 2022Jawaban dari Bu Amel sangat membantu dan membuat saya menjadi semakin percaya diri.
Dan Terimakasih atas respon baiknya dr Bu Amelia.
Ohya jika boleh dan diizinkan, apakah sy bs diberikan alamat email Bu Amelia. Sy ingin bertanya perihal terkait penelitian guna studi lanjut S3 ibu..
Terimakasih.
Herdian.
Sama2 terima kasih, Mas Herdian. Semoga dipermudah rencana studi lanjutnya.
Rabu, Januari 05, 2022Email saya dapat dilihat di bagian "contact" blog ini, begitu juga dengan sosial media. Mudah2an dapat membantu!
Alhamdulillah Terimakasih ibu Amelia sangat membantu.
Jumat, Januari 07, 2022Sy sudah follow akun Instagram nya ibu juga.
Terimakasih..
Hallo Ibu Amelia , terimakasih sudah sharing
Rabu, Mei 29, 2024untuk medapatkan beasiswa AAS PhD research , kita harus lampirkan surat rekomendasi dari supervisor. saya sudah ada judul riset , untuk mendapatkan supervisor apakah kita harus apply terlebih dahulu di universitas yg sudah kita targetkan ya bu?
Terima kasih banyak sudah berkunjung ke blog dan instagram. Semoga sehat2 dan lancar rencana studinya.
Kamis, Juni 13, 2024Halo Mbak/Mas, mohon maaf terlambat merespon.
Kamis, Juni 13, 2024Untuk berkomunikasi dengan calon spv, sebetulnya bisa dengan beberapa cara. Tapi harus kita perhatikan apakah school/uni nya membolehkan kita berkomunikasi langsung dengan calon spv nya, karena ada juga yang dihandle oleh koordinator untuk kemudian disambungkan dengan calon spv. Informasi terkait hal ini biasanya ada di web school/uni yang kita minati. Demikian, mudah2an membantu yaa!