-->
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM101

Tiga Kesalahan Umum Pendaftar Beasiswa Australia Awards (AAS)

Kamis, 15 Oktober 2020
Salam!
Berikut ini adalah tiga kesalahan yang umum di temui ketika pendaftaran beasiswa Australia Awards (AAS). Meskipun sepertinya sepele, tiga kesalahan berikut dapat berakibat fatal pada suksesnya aplikasi beasiswa AAS. Oh ya, tujuan postingan ini bukan untuk menggurui ya..tapi agar pendaftar beasiswa menghindari kesalahan fatal ini. 

1. Tidak membaca persyaratan beasiswa dengan teliti.
Seringkali saya mendapatkan pertanyaan "Saya mau daftar AAS, tapi apa boleh pake TOEFL prediction?" Pertanyaan tersebut harusnya tidak muncul lagi kalau saja orang tersebut membaca persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk mendaftar beasiswa AAS. Sayangnya, banyak teman2 yang (masih saja) tidak mau membaca dengan teliti. Padahal, pihak Australia Awards in Indonesia (AAI) sudah memberikan informasi yang lengkap dan jelas melalui handbook dan website AAI terkait pendaftaran beasiswa AAS setiap tahunnya. Jadi, bila ada satu syarat yang belum terpenuhi (misal, nilai TOEFL ITP belum memenuhi syarat), maka tidak usah mendaftar dulu - karena otomatis tidak akan lolos seleksi. Jika ingin mendaftar beasiswa AAS, bacalah handbook dengan teliti dan pastikan seluruh persyaratan telah terpenuhi!
Kesalahan Umum Pendaftar Beasiswa Australia Awards (AAS)
2. Terburu-buru (dalam proses mendaftar beasiswa).
Ada proses panjang yang harus di lalui sebelum akhirnya kita submit formulir (aplikasi) beasiswa AAS. Melengkapi syarat2 yang diperlukan (misal: dokumen yang harus di terjemahkan dan di legalisir), menjawab pertanyaan2 yang ada di formulir, meminta surat rekomendasi kepada atasan/pemberi referensi - adalah beberapa contoh yang harus teman2 lalui jika memang ingin sekali mendapatkan beasiswa AAS - dan terburu2 bukanlah jalan penyelesaian untuk melalui hal2 tersebut. Terburu2 merupakan salah satu kesalahan utama yang berakibat fatal pada pendaftaran beasiswa AAS, dan hendaknya dijadikan pelajaran bagi teman2 yang ingin mendapatkan beasiswa. Persiapkan waktu yang cukup untuk melengkapi persyaratan yang di minta dan mengisi formulir (aplikasi) beasiswa. Jangan lupa untuk cek kembali sebelum submit formulir yaa!

3. Memberikan jawaban yang sifatnya umum terkait motivasi dan kontribusi.
Pada formulir (aplikasi) beasiswa AAS, kita akan dihadapkan pada pertanyaan seputar motivasi (pilihan studi, pilihan uni, dll) serta kontribusi apa yang bisa kita berikan setelah menyelesaikan studi di Australia. Saran saya, berikan jawaban se-spesifik mungkin, sesuaikan dengan kondisi teman2 saat ini dan yang akan datang. JANGAN berikan jawaban yang umum, misal: "Saya akan bantu pendidikan di Indonesia, sepulang saya dari Australia." Jawaban tersebut kemungkinan besar akan membuat teman2 tidak lolos seleksi beasiswa AAS. 
Jawaban di atas bisa di buat lebih spesifik dengan menambahkan: Bagaimana cara teman2 membantu pendidikan di Indonesia? Apa contohnya? Melalui apa teman2 dapat memberikan perubahan untuk pendidikan? Mengapa cara tersebut teman2 anggap bisa memberikan perbaikan? Apakah terdapat tantangan yang dihadapi untuk melakukan perubahan tersebut? Jika ya, bagaimana teman2 menyelesaikannya? dan selanjutnya yang disesuaikan dengan kondisi teman2 saat ini. Ingat, tim penyeleksi hanya tahu kondisi teman2 dari formulir (aplikasi) yang telah di isi. Jadi, teman2 harus jelaskan dengan se-jelas2nya..sebaik2nya..sampai mereka dapat mengerti apa maksud dan tujuan kita mendaftar beasiswa AAS. Inti dari point 3 ini adalah kenali kondisi teman2 saat ini terkait motivasi studi, jelaskan dengan baik kondisi tersebut termasuk apa yang dapat diberikan di masa mendatang.

Demikian, mudah2an postingan ini dapat membantu teman2 yang sedang berusaha mendapatkan beasiswa AAS. Kalau ada yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan komentar di bawah...mudah2an saya bisa bantu jawab 😃  Semangat, semoga lancar proses beasiswanya ya!

Share This :
avatar

Hai mbak, many many thanks buat semua infonya. Saya sedang ingin mendaftar AAS untuk S3 dengan deadline akhir April 2021 ini. Ada saran kah bagaimana bisa mengontak kandidat pembimbing di Universitas Australia? Karena jujur sasaran S3 saya sebenarnya di negara lain dan sudah ada joint research dengan profesor di sana, namun karena peluang untuk mendapatkan beasiswa di negara tersebut masih belum ada, maka saya ingin mencoba AAS di tahun ini. Semoga Mbak Amelia bisa menjawab pertanyaan saya. Terima kasih :)

Rabu, Februari 17, 2021
avatar
Amelia

Hai juga mbak Prawinda Putri,
Bisa mulai dari eksplor website jurusan/program yang diminati mbak...umumnya terdapat informasi bagaimana jika kita berminat pada jurusan tsb. Beberapa uni di Australia memfasilitasi "komunikasi" calon mahasiswa dengan potensial spv, jadi mbak tidak perlu email langsung ke Prof tsb. Artinya, ada koordinator yang akan membantu untuk "mencocokkan" antara riset kita dengan Prof di jurusan tersebut. Tapi memang tidak semua uni di Australia melakukan ini, ada juga yang mengharuskan kita untuk menghubungi dulu potensial spvnya untuk kemudian lanjut ke langkah berikutnya. Jadi memang harus browsing2 web jurusan/program dulu untuk mengetahui langkah mana yang lebih tepat.

Kalaupun mbak belum memiliki bukti komunikasi dengan potensial spv, mbak Prawinda masih tetap bisa mendaftar beasiswa AAS kok...karena dokumen tersebut bersifat anjuran, jadi tidak wajib disertakan.

Demikan, mudah2an membantu. Semoga lancar2 proses pendaftarannya mbak!

Rabu, Februari 17, 2021