-->
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM101

Pekerjaan Suami Saat Menemani Istri Studi ke Luar Negeri

Kamis, 05 November 2020
Salam!
Semoga sehat2 semuanya. Postingan kali ini ditujukan khusus untuk teman2 yang bertanya tentang apa pekerjaan yang bisa dilakukan suami selama menemani saya studi PhD di Sydney, Australia. Oh ya, postingan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, dengan kondisi yang mungkin saja berbeda pada orang lain. Jadi, hendaknya dapat dijadikan referensi dan bukan acuan utama dalam mencari informasi. Kita mulai  postingannya ya! 
https://www.pexels.com/photo/person-holding-white-ceramic-mug-beside-macbook-pro-3787300/
Di Indonesia (ketika belum menemani saya studi), suami saya adalah seorang wiraswasta. Memilih untuk bergabung dengan saya di Sydney memang sudah didiskusikan bersama - bahkan ketika saya memulai proses untuk melanjutkan studi PhD. Sehingga, persiapan suami (misal: untuk meninggalkan pekerjaan) memang sudah dilakukan secara perlahan dan dilakukan secara bertahap. Jadi tidak kaget lagi ketika kami dihadapkan pada situasi yang (memang) sudah direncanakan. 

Beberapa hari setelah sampai di Sydney, suami langsung mengurus akun bank dan mencari2 informasi terkait pekerjaan. Informasi tersebut dapat dilihat melalui beberapa media, seperti: Facebook page The Rock dan website gumtree. Suami lebih memilih untuk mencari pekerjaan non-kantoran dengan alasan persyaratan yang lebih mudah dan tidak ribet. Jadi ketika melihat ada lowongan pekerjaan yang cocok, suami langsung menghubungi ybs untuk melamar pekerjaan tersebut. Tapi, prosesnya tidak semulus yang dibayangkan. Beberapa kali suami gagal mendapatkan pekerjaan karena tidak adanya pengalaman di bidang tersebut, kalah cepat dengan pelamar lain, atau alasan lain. Singkat cerita, akhirnya suami mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai housekeeper di hotel. Pekerjaan yang kelihatannya sederhana: merapikan/membersihkan kamar hotel, tapi ternyata sangat melelahkan! Kemungkinan terbesarnya adalah karena suami tidak terbiasa melakukan pekerjaan tersebut ditambah dengan adanya batasan waktu untuk membersihkan setiap kamar, membuat perut buncit "bawaan" suami dari Indonesia menghilang dan berubah menjadi rata!😆

Sekitar empat bulan suami menjalani pekerjaan pertama, sambil terus mencari2 pekerjaan yang jadwalnya bisa disesuaikan dengan kuliah saya. Maksudnya, agar kami bisa bergantian mengantar/menjemput anak ke sekolah atau menemani main. Alhamdulillah, akhirnya suami mendapat pekerjaan lain sebagai cleaner dengan jadwal yang lebih cocok dengan kuliah saya. Menurut suami, dengan pengalaman sebelumnya bekerja di hotel, pekerjaan sebagai cleaner dirasa lebih ringan untuk dijalani. Oh ya, pada pekerjaan inilah suami juga mendapatkan banyak teman2 "senasib" yang juga menemani Istri berkuliah. Berprofesi sebagai dokter, PNS, atau wiraswasta semasa di Indonesia..gak sangka kalau semuanya ketemu sebagai cleaner di Sydney 😄. Sebagai gambaran, rate (upah) untuk pekerjaan yang telah disebutkan di atas (dan sejenisnya) berada di kisaran AUD22 - 30 perjam. Rate yang didapat akan lebih besar lagi jika ada pekerjaan lembur atau pada saat weekend

Setelah dirasa bisa menyesuaikan waktu, ada pekerjaan 'sampingan' yang juga dilakukan suami yaitu sebagai pengantar makanan. Kalau di Indonesia kita kenal gofood atau grab, di Sydney ada uber eats, deliveroo, menulog, hungry panda, easi, dll. Syarat pendaftaran relatif mudah dan dilakukan secara online. Prosesnya cukup lama (sekitar 6bulanan) untuk akhirnya aplikasi uber eats disetujui dan suami pun pada awalnya menjalani pekerjaan sebagai pengantar makanan menggunakan sepeda. Sedangkan untuk provider lain, prosesnya akan lebih cepat (sekitar 2minggu). Di Sydney, pengantar makanan hanya bertugas untuk mengantarkan makanan (dari tempat beli sampai ke tempat pemesan), sedangkan proses pemesanan sampai pembayaran sudah selesai dilakukan oleh pemesan via aplikasi. Jadi, TIDAK perlu repot2 pake uang driver untuk bayar makanan 😉.
https://www.pexels.com/photo/man-in-white-dress-shirt-and-blue-denim-jeans-holding-black-luggage-bag-4604663/
Setelah ada uang terkumpul, suami membeli motor bekas agar akun uber eats dapat di upgrade (dari sepeda menjadi motor). Dari segi pendapatan, tentu saja akan beda antara akun sepeda dengan motor (karena memperhitungkan jarak pengantaran, dll). Untuk keperluan tersebut, suami membuat SIM motor di Sydney. Proses mengurus dan mendapatkan SIM juga relatif mudah, ikuti saja prosedurnya: ada ujian tulis (bahan2 soal dapat di download dari website untuk dipelajari) dan ujian praktek. Sebagai pengantar makanan, memiliki SIM Australia seperti menjadi 'kunci' agar aplikasi teman2 dapat lebih cepat diterima 😀.  Oh ya, SIM yang kita dapatkan di Indonesia berguna untuk mendapatkan SIM full license di sini. Jadi, jangan lupa dibawa ya! Nah...akun motor inilah yang sampai hari ini digunakan suami untuk (kadang2) mengantar makanan, selain menjalani pekerjaan utamanya sebagai cleaner. Pengantaran makanan ini dapat dikatakan cukup menjanjikan, baik dari sisi fleksibilitas maupun pendapatan. Secara rata2, sekitar 2 - 3 order selalu didapatkan perjamnya (sekitar AUD20 per jam). Intinya, pengantar makanan juga dapat dijadikan referensi bagi suami yang menemani istrinya studi. 

Dari cerita di atas, suami memberikan beberapa TIPS terkait (mencari) pekerjaan 
  • Sesampainya di Sydney, langsung urus dokumen2 seperti TFN, akun bank, ABN, dll.
  • Bangun relasi sedini mungkin (bahkan mulai dari Indonesia) karena cukup sulit mendapatkan pekerjaan tanpa ada pengalaman yang cukup. 
  • Mandiri dalam mencari informasi, tidak hanya bergantung dari orang lain.
  • Carilah pekerjaan yang bisa mensupport waktu Istri dalam belajar (Ingat bahwa tujuan 'pindah' adalah untuk mendukung dan menemani Istri studi. Sehingga, sedapat mungkin jangan sampai mengganggu waktu belajar Istri)
  • Jangan merasa gengsi dalam menjalani pekerjaan. 
  • Selama proses adaptasi dan mencari pekerjaan, siapkan tabungan (sekitar 1 - 2 bulan biaya hidup) untuk jaga2 kondisi keuangan. 
Semoga cerita ini bermanfaat untuk teman2 yang sedang mencari referensi terkait informasi ini. Sehat2 dan sampai ketemu di postingan berikutnya!

Salam,


Share This :
avatar

Terima kasih sharingnya mbak. Sukses studinya ya mbak....

Senin, Februari 15, 2021
avatar
Amelia

Halo mbak Jeanette Jean, terima kasih kembali sudah mampir di blog ini. Sehat dan sukses selalu juga untuk mbak!

Selasa, Februari 16, 2021
avatar
Win

Salam kenal kakak, terima kasih untuk ceritanya..sangat menginspirasi bagi para calon perantau pendamping istri studi.. barakallah :)

Rabu, April 07, 2021
avatar
Amelia

Salam kenal kembali! Terima kasih juga sudah membaca blog ini, mudah2an bermanfaat :)

Kamis, April 08, 2021
avatar
Tri

Terima kasih untuk sharingnya

Selasa, Oktober 26, 2021
avatar
Amelia

terima kasih kembali sudah mengunjungi dan membaca blog saya :)

Rabu, Oktober 27, 2021
avatar
Tri

Oh ya mbak, mau nanya. Ada gak batas jam kerja utk awardee atau pendamping nya? Terima kasih sebelumnya.

Kamis, November 04, 2021
avatar
Amelia

Halo,
Informasi atau aturan terkait jam kerja saat ini adalah 20jam/minggu untuk mahasiswa. Tapi bila libur kuliah atau semester, diperbolehkan bekerja 40 jam/minggu. Sedangkan untuk pendamping, jam kerja 40 jam/minggu. Demikian, mudah2an dapat membantu.

Senin, November 08, 2021
avatar
Tri

Sangat membantu 😄. Terima kasih untuk informasinya mbak.

Senin, November 08, 2021
avatar

TERIMA KASIH SHARING EXPERIENCESNYA IBU.. LANJUTAN ANAK SEKOLAHNYA BU...

Jumat, Maret 04, 2022
avatar
Amelia

Terima kasih kembali sudah berkunjung ke blog saya, cerita tentang sekolah anak dapat dilihat juga di blog ini. Mudah2an bermanfaat!

Jumat, Maret 04, 2022
avatar

Terima kasih sharingnya mba, salam kenal :) Mau tanya pendapat mba, kira2 kalo kita berangkat PhD hanya berdua dgn anak (umur 6 thn) apakah memungkinkan ya? Krn suami saya wlpn mendukung utk saya studi lanjut, tapi beliau prefer ttp meniti karir di Indo, tdk ikut mendampingi ke LN..

Senin, April 04, 2022
avatar
Amelia

Halo Mbak Revi, salam kenal kembali! Menurut saya memungkinkan saja Mbak, apalagi si kecil sudah masuk usia sekolah (jadi kita bisa atur waktu di kampus sembari anak sekolah). Mungkin akan terasa lebih repot di awal2 saja Mbak, tapi yakin kalau Mbak sudah dapat 'pola'nya, pasti jadi lebih mudah. Semangat Mbak! semoga lancar2 rencana studi lanjutnya ya!

Selasa, April 05, 2022
avatar

Hi Mb amelia, perkenalkan Saya Shynta Amalia...saya Dalam waktu dekat juga akan Merantau ke Sydney untuk lanjut studi S3. InsyaAllah suami dan anak Ikut serta. Cerita mb sangat membantu saya untuk dijadikan referensi.Kalau mb berkenan saya hUbhngi secara personal.. Terimakasih mb sebelumnya.

Sabtu, April 29, 2023
avatar
Amelia

Hi Mbak Shynta, boleh saja mbak...sosial media saya dapat ditemukan di halaman bio.

Senin, Mei 01, 2023
avatar
Anonim

Mba untuk suami pendamping pakai VISA apa ya?

Rabu, Januari 03, 2024
avatar
Amelia

Halo,

Waktu itu suami saya menggunakan visa student (sub class 500) juga. Tapi dengan kondisi yang berbeda dengan saya (awardee), misalnya terkait jam kerja. Visa suami disebut sebagai student dependent, jadi tetap bergantung pada visa utama (awardee sebagai student). Demikian, mudah2an dapat membantu!

Kamis, Januari 04, 2024